Selasa, 22 Februari 2011

Lupakanlah

Jika hal itu memberimu pertanyaan tanpa jawaban
menyandingkanmu dengan takdir tanpa harapan
saat jiwa mulai kusut tanpa mimpi
dan kau kenyam hanyalah tuba

Jika hal itu adalah beling dari pecahan rasa
melukaimu walau sulit terhapus bekasnya
kau tak di beri hak memberikan sepatah alasan
terbenam dalam keadaan yang asing

Jika hal itu membawamu dalam langkah hidup yang pincang
seakan tak henti mengerogoti apa yang kau miliki
belum cukup dengan apa yang telah kau beri
hingga pengorbananmu hanya seperti sehelai angin

Jika hal itu membuatmu terbangun ditengah malam
menghembuaskan keraguan tanpa sebab
menutup segala pikiran tentang yang lain
membiarkanmu menunggu tak ada akhir

Lupakanlah...
Kau bukan dilahirkan untuk semua hal di atas...

Doa Setelah Hancur

Tidak semua bisa dijelaskan secara logika
aku tahu itu...
aku hanya butuh waktu untuk menangis
mencoba menukar yang ada dengan kenyataan

Andai hidup itu hanya goresan pensil
yang mudah dihapus denga kata maaf
mungkin tak ada dendam
ataupun air mata yang tampak menyebalkan

Rasanya aku benar - benar tersesat disebuah pertanyaan
sempat ada rasa lucu bila memikirkannya lebih dalam
aku ada hanya untuk alasan kesenangan
anehnya bukan aku yang menikmatinya

Ku pikir mudah utnuk meyakinkannya
saat tertawa itu terasa amat mengiris buatku
sulit untuk bangkit berdiri
jika jatuh adalah pilihan yang paling aman

Aku tak perlu marah ataupun menyesal
menempatkanku ditempat terasing memang menyedihkan
tapi tahukan kalian apa yang membuatku bertahan
ternyata nafas yang ku hirup saat ini
membuatku bisa hidup beberapa saat yang akan datang
begitu juga dengan takdir...

Tentang Kejujuran

Hanya tentang kejujuran
tak ada lebih
saat jiwa mulai ragu
dan bertanya - tanya dalam hening

Sulitkah mengungkapkan keberadaan yang sebenarnya ?
dan jika hati mulai terlilit ribuan emosi
takluk akan air mata yang tak kunjung berdamai
hingga lagu elegi yang terasa merdu

Menurutku tak sulit melakukan hal itu
cukup kau duduk dan katakan
apa memang masih bersisa
atau harus saat ini ku simpulkan sendiri

Usai sudah keadaan seperti ini
Tawaku atau tangisku hanya aku yang tentukan
dan kan tak berhak tahu apapun lagi

Tak usah bertanya atau mendengar
hitung saja waktu yangtelah terpakai
lalu kenang apa yang sudah kau lakukan utnuk itu
jika kau sulit menentukan keputusan
lalu bagaimana dengan perasaan itu nantinya...